Isolasi Protein Prosedur Stacy dan Aalen, dan Presipitasi (Pengendapan) dengan TCA
Rizki, S.Si., M.P.
Biologi-UNP, Plant Biotechnology-Brawijaya University
- Daun sebanyak 0,1 gram digerus dengan ditambahkan 500 µL ekstrak buffer dalam keadaan dingin.
- Homogenate yang dihasilkan dipindahkan ke eppendorf yang telah diisi dengan 250 µL ekstrak buffer,
- Homogenate ditambahkan dengan 26 µL PMSF 40 mM dan diinkubasi selama satu jam dalam refrigerator dengan dishaker sekali 15 menit,
- Sentrifugasi pada 13.000 rpm selama lima menit dengan suhu 40C. Supernatan yang didapatkan dipindahkan ke tabung eppendorf baru dan disimpan dalam refrigerator.
- Pellet disuspensikan dengan menambah 500µL ekstrak buffer dan 26µL PMSF 40 mM (6,97 mg PMSF dalam 1 ml dMSO)
- Inkubasi pada suhu 40C selama satu jam dan digoyang sekali 15 menit.
- Sentrifugasi pada 13.000 rpm selama lima menit dengan suhu 40C.
- Supernatan yang didapatkan dicampur dengan supernatant pertama dan diendapkan dengan TCA 20% (1 ml volume supernatan berbanding dengan 200 µL TCA 20%
- Inkubasi pada suhu -200C selama satu jam.
- Campuran kemudian disentrifugasi pada 13.000 rpm dengan suhu 40C selama lima menit,
- Supernatan yang didapatkan dibuang dan peletnya dicuci dengan menambahkan 1000 ml aceton absolute,
- Sentrifugasi dengan 13.000 rpm 40C selama satu menit.
- Pellet yang didapatkan dicuci kembali dengan menambahkan 1000 ml aceton absolute,
- Sentrifugasi 13.000 rpm 40C satu menit.
- Pellet yang didapatkan adalah protein, untuk menghilangkan aseton pellet dikering anginkan.
- Protein yang didapatkan dilarutkan dengan 15 µL aquabides dan selanjutnya dielektroforesis.
Rizki, S.Si., M.P.
Biologi-UNP, Plant Biotechnology-Brawijaya University